Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Perjalanan Melepaskan Part 3

Semua pasti paham jika dalam perjalanan melepaskan, merelakan kehilangan dan kepergian seseorang bukanlah perkara mudah. Ada banyak tahapan, proses dan perjalanan panjang yang berbeda-beda bagi setiap individu yang melewatinya. Saya pribadi cenderung mengeluarkan semua beban yang menghampiri dengan bercerita, menangis dan mengikuti segala macam pikiran dan perasaan yang berkecamuk dalam diri. Di fase ini saya merasa tidak mengenal diri saya sendiri. Karena tubuh dan pikiran saya seolah mengambil alih semuanya tanpa bisa saya kendalikan. Walau tidak mengarah ke hal-hal buruk, tapi semua gejolak perasaan yang tak menentu kadang membuat saya kelelahan. Ada masanya saya berhadapan dengan banyak orang pun rasanya sangat lelah, tapi saya benci melewati waktu sendirian. Saya ingin selalu ada yang menemani dan mendampingi saya, tanpa jeda. Walau ternyata Tuhan berkehendak lain, adakalanya ketika kondisi saya sedang buruk dan perasaan kehilangan menguat, Tuhan menempatkan saya sendiri, tanpa te

Dear APHPi angkatan 18

Gambar
Hi kalian, i love you !!  Pada kesempatan ini izinkan saya mengungkapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kalian. Makhluk-makhluk manis dengan segala tingkahnya yang yeaaah, sometimes bikin pening kepala, hehe. Tapi bukan itu fokus utama tulisan kali ini.  Saya menulis ini sebagai pengingat, bahwa Tuhan mengirimkan banyak malaikat saat saya terpuruk, kalianlah malaikatnya. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kalian, terutama buat murid-murid terbaik saya, XII APHPi 2 yang sejak hari terburuk di hidup saya selalu ada, ikut menyolatkan mama, turut mengantarkan mama ke peristirahatan terakhirnya, memahami kesedihan saya dengan tidak ribut di hari pertama masuk sekolah, turut menangis ketika saya sedang merindukan mama, menemani saya beres-beres rumah dan barang peninggalan mama (ini mah banyaknya anak APHPI 1. Tesa, Lani, Rini 😘), menemani nginep di kosan, menemani ke makam setiap minggunya, memberi saya banyak ruang untuk menangis dan terpuruk serta memastikan s

Perjalanan Melepaskan Part 2

Gambar
Sejak kepergian mama saya menyadari bahwa beliau tidak akan kembali, tidak akan hadir lagi menemani saya. Membayangkan dan mulai menjalani hidup tanp beliau, terasa sakit dan menakutkan. Semu orang tahu betapa "anak mama"nya saya, semua tahu saya dan mama selalu bersama. Teman, sahabat, murid yang mengenal saya 90% juga mengenal mama saya. Baginya saya adalah pusat dunia dan bagi saya beliaulah pusat dunia saya. Dapat terbayangkan betapa kehilangannya saya.  Saya tidka menfikan bahwa saya sangat beruntung memiliki banyaaaak sekali teman yang peduli, orang yang memahami dan mau aku repotkan hingga detik ini. Dia yang menemani di hari-hari awal kepergian mama, mereka yang tak putus mendampingi baik dekat atau jauh, mereka yang menyediakan telinga, mereka yang melihat saya menangis berulang kali, mereka yang menemani secara virtual dan membersamai dengan caranya mereka, psikolog yang cocok dengan saya. Saya bersyukur dan berterima kasih atas semuanya. Mereka tidka bi

Perjalanan Melepaskan Part 1

Gambar
Selasa, 19 Oktober 2021 saya kehilangan jiwa saya. Mama dipanggil olehNya pada pukul 14.40. Hingga saat ini, saya masih berjuang untuk melanjutkan hidup tanpa kehadirannya. Sebagai anak tunggal yang apa-apa diurus mama dan selama hampir 32 tahun jaraaang bgt berjauhan, bisa dibayangkan betapa kehilangannya saya ini.  Sudah hampir tiga minggu berlalu, tapi saya menjalani hidup masih dengan perasaan ngambang, merasa saya hanya harus melanjutkan hidup tanpa tahu lagi alasannya apa. Kondisi mental saya naik turun tanpa saya pahami alasannya. Saya sedang tidak mengenal diri dan tubuh saya sendiri.  Hari-hari kadang terasa berjalan amat berat, karenanya saya memutuskan untuk menjadikan pengalaman saya menjadi sebuah catatan perjalanan melalui media blog ini. Saya paham saya tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, tapi ini tidak mudah bagi saya, keadaan ini diperparah dengan kenyataan selepas mamah pergi saya benar-benar harus menjalani hidup sendirian. Hal itu membuat hidup ter