Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Menjalankan Wasiat Mamah

 Beberapa minggu belakangan, saya mengabarkan bahwa saya dalam kondisi stabil dan semakin bisa beradaptasi dengan keadaan. Kamis kemarin saya down lagi, ada sesak dan rindu yang menyiksa. Saya menangis hingga dua jam. setealh 23 hari saya lalui dengan senyuman, tanpa tangisan dan perasaan lainnya, tanggal 24 kerinduan itu pecah dan terasa menyiksa. Ya Alloh, tempatkan Mamaku di syurgaMu ya Alloh, aamiin ya robbal alamin. Saya rasa penyebab lainnya saya merasakan hal tersebut sepertinya pengaruh hormon, jadwal bulanan saya datang dan membuat emosi saya kandas seketika, setelahnya Alhamdulillah aku merasa lebih baik.  Sejak awal minggu saya merasa bimbang, karena saya harus memutuskan untuk pergi ke Sumedang atau tidak. Jadi, ketika mamah masih ada, mamah sempat bilang " Neng, bulan Februari kita ke Sumedang yuk! Nenek Tati (Adik dari alm. kakek), tantenya Mamah) mau nikahin cucunya. Kita disuruh kesana" aku bilang "Hayuk mah, asal mamah sehat dulu!" kondisi mamah sud

Catatan Kerinduan

Gambar
Empat bulan telah berlalu, rasanya seperti sudah lamaaaaaaaa sekali, aku merindukan dirinya setiap waktu. Seperti yang kerap kutuangkan dalam blog ini. Merindukannya kadang sesakit itu, hingga seluruh tubuh terasa ngilu dalam arti sebenarnya. Aku berjuang untuk sampai di titik ini, stabil dalam tiga minggu belakangan. Hal-hal yang kuupayakan dan pertolongan Alloh tentu saja tak henti aku syukuri. Baik berupa teman dan murid yang selalu ada atau bahkan rasa lapar yang menggila saat aku kesulitan untuk bangun tapi perut oleh Alloh dibuat meronta-ronta sehingga aku terpaksa bangun atau makan sambil menangis. Iya, rasa lapar adalah salah satu hal yang saya syukuri sejak kepergian mamah. Seperti yang sudah kusampaikan sebelumnya, sejak kepergian mamah, aku yang cenderung susah makan malah lebih teratur makan sejak kepergian mamah, karena Alloh dengan baiknya menjaga rasa lapar aku dan di waktu-waktu tertentu menjadi alas an saya untuk memaksakan diri bergerak. Terimakasih Ya Alloh. Tujuh ta

Perjalanan Ini

Halo semuanya, semoga selalu dalam keadaan sehat dan dimudahkan segala hal yang sedang dihadapinya. Situasi sekeliling saya sedang banyak yang sakit baik itu batuk, pilek maupun demam. Beberapa teman di luar kota juga dinyatakan "+". Semoga semua segera sembuh dan pulih seperti sediakala. Aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin. Seperti biasa, saya menulis kembali pengalaman dan perjalanan saya dalam mengatasi kehilangan mama. Minggu ini, alhamdulillah saya lalui dengan aman. Tidak ada drama tangis, sedih dan sakit badan karena naik turun perasan. Alhamdulillah. Ada beberapa momen, meneteskan air mata kerinduan saat sendiri maupun selepas sholat dan berdoa. Tapi rasanya kali ini berbeda. Ada kesunyian yang syahdu dalam menerima perasaan ini. Ada rasa tenang yang sepi dalam menghadapinya. Semoga perasaan ini tetap bertahan dan membuat saya semakin kuat. Saya merasa banyak upaya yang saya lakukan untuk menghadapi semua ini. Saya suka minta ditemani murid, main bersama mereka, mem

Beginilah ....!

Jika minggu sebelumnya saya merasa kembali ke titik nol. Minggu ini Alhamdulillah saya baik-baik saja. Saya tidak banyak menangis karena merindukan beliau. Rindu tetap ada, tapi sewajarnya. Saya tetap berusaha menghadirkan yang terbaik yangs aya bisa untuk beliau dalam bentuk doa dan semacamnya.  Maafkan jika teman-teman merasa bosan dengan tulisan saya yang itu-itu saja. Tapi saya memaksakan diri untuk menulis, sebagai sarana stress release dan sebuah pengingat kelak, bahwa saya mengalami fase naik turun ketika menghadapi kehilangan seseorang yang paling berharga dalam hidup saya.  Saya melewati waktu demi waktu saya dengan tidak terduga. Adakalanya ketika baik-baik saja saya keesokan harinya menangis dan merindukan beliau hingga terasa sakit seluruh badan. Adakalanya saya tertawa riang berkisah tentang beliau. Semua masih saya proses dan saya upayakan semampu saya. Bismillahirrahmanirrahim Alloh selalu membersamai. Alloh selalu menghadirkan teman-teman terbaik untuk saya.  Semoga say