Untuk Adik-adikku Tersayang

Hai kalian,
Adik-adikku yang kucintai, kusayangi dan kubanggakan. Kalian kenapa? Lelah dengan dunia? Benci dengan hal-hal yang ada di sekelilingmu? Marah atau tidak nyaman dengan realita yang berbanding terbalik dengan khayalan? Atau bahkan tak tahu apa dan kenapa tapi merasa lelah? Selamat, dik. Kamu benar-benar sedang hidup. Kamu sedang mengalami fase shedding atau lazim kita kenal dengan ganti kulit. Ketika kamu merasa banyak hal di sekelilingmu terasa tidak benar tapi bahkan tidak punya daya untuk melawan ketidakbenaran itu atatu jikapun ada ... aku, dia atau mereka, siapapun itu tidak mengerti apa yang kamu inginkan. Kamu merasa sesak dengan banyak hal yang mengelilingimu, karenanya kamu butuh melepaskan kulitmu dengan kulit baru yang lebih flexibel, lebih luas dan lebih nyaman buatmu sendiri tentunya. Kamu butuh tempat yang lebih besar untuk tempatmu bernaung. Selamat dik, kamu sedang bertumbuh lebih besar!! Semoga saja lebih besar keberaniannya menghadapi hidup, lebih besar (hati) dalam menghadapi manusia, lebih besar (sabarnya) dalam menghadapi hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan. Semoga ya dik!

Kamu nyaman dengan dirimu tapi merasa dunia sekelilingmu berubah dalam intonasi yang tidak kamu mengerti atau malah dunia sekelilingmu tetap dalam intonasi yang sama hingga terasa membosankan buatmu? Nikmatilah sayang! Ini adalah fase kehidupan yang tentu dialami setiap orang. Waktu dan kondisinya tidak akan selalu sama tapi pada dasarnya semua demi kepentinganmu sendiri, untuk semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kau cita-citakan.
Apa aku terdengar terlalu optimis? Tidak juga. Sesusiamu aku pun merasakan gejala yang sama, ketidak percayaan pada dunia, kerapuhan menghadapi segala yang terjadi dan kemarahan yang entah untuk apa dan siapa, bahkan adakalanya ketidakberdayaan menghadapi diri sendiri. Lalu apa yang kulakukan? Jelas, nikmati saja. Karena setelah semua berakhir, kamu tidak akan lagi menjadi manusia yang sama. Ada hal-hal yang kamu dulunya yakini perlahan-lahan kamu tinggalkan karena tidak lagi sama dengan pandanganmu saat ini. Ada sesuatu yang dulunya kau anggap istimewa tapi setelah fase ini akan kau anggap biasa-biasa saja. Kamu tidak akan berubah kok, kamu akan tetap jadi adikku yang manis tapi dengan pembaharuan yang membuatmu lebih menyenangkan dari sebelumnya. Kalaupun ada yang bilang kamu berubah dan tidak lagi melihatmu sama seperti sebelumnya, percayalah, hidup mereka membosankan. Berdasarkan yang ku alami, aku menganggap fase usia di atas 20 hingga menjelang 25 adalah fase yang mirip dengan fase puber, dimana dunia terasa berubah, diri kita berubah. Karena memang seperti itu, hanya saja aspek yang berubahnya saja yang beda menurutku. Jika dalam masa puber kita mengalami perubahan hormonal, yang wanita mengalami menstruasi dan lelaki mengenal mimpi basah, mulai tertarik dengan lawan jenis, mulai memperhatikan penampilan. Dalam rentang usia yang kusebut di atas, kita lebih mempertanyakan fungsi dan kegunaan kita untuk sekeliling, begitupun sebaliknya. Kita merasa harus membenarkan hal-hal yang tidak sesuai, kita merasa bahwa terkadang dunia bukan tempat yang layak untuk ditinggali. Sepesimis itu? nggak juga sih, aku toh hanya berusaha menuliskan hal-hal yang (mungkin) kamu rasakan lewat kata-kata. Im just a fake psychic here, LOL. Karena bahkan kamu sendiri tak sanggup memaparkan secara gamblang kegelisahan yang kamu rasakan, bukan?

Dik, saya tidak mau menasehatimu. Karena kalian sedang tidak butuh itu. saya juga tak mau menghakimimu, karena bukan hak saya menghakimi sesama manusia. Pun saya tak akan menyalahkan jika kamu menjadi berbeda dengan yang aku kenal, karena sejatinya aku tetap menyayangi kamu apappun keadaanmu. Kondisimu sekarang hanyalah bagian tidak menyenangkan dari hidup yang akan memberikan dampak positif bagi hidupmu.
Lalu untuk apa aku menulis ini? Tidak untuk apa-apa dan tidak ingin apa-apa, hanya memastikan bahwa apapun yang terjadi aku tetap menyayangi kalian. Apapun yang terjadi, i’ll by your side. Karena adakalanya kita tak butuh bantuan, tapi hanya butuh ditemani. To make sure that we are not alone.  (Oke, bagian ini hanya curhatanku)

Your sister from anothe mother and father

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalankan Wasiat Mamah

Catatan Kerinduan

Beginilah ....!