Mas dan Kalian, Pembelajaran Paket Lengkap dari Tuhan


Nyadar nggak sih aku tuh mahluk ribet yang apa-apa dipikirin dan seringkali berprasangka dan berpraduga sampe kadang bikin ribet pikiran sendiri? Hahaha, that's me yaaah. Udah lama ya aku nggak cerita di blog,  kali ini aku ingin bercerita tentang paket pembelajaran lengkap yang dikirimkan Tuhan dalam triwulan terakhir ini.

Aku adalah mahluk yang selalu percaya bahwa tak ada sesuatu yang kebetulan, bahkan debu masuk ke mata kita pun atas izinNya tho? Apalagi datangnya seseorang dalam kehidupanmu, nggak mungkin cuma sekedar hadir tho? Entah itu kamu mengenalnya sekilas atau bahkan mengenalnya lebih dalam. Pun kehadiran Mas dan kalian dalam beberapa bulan belakangan yang membuat hidup dan diriku lebih “normal” daripada sebelumnya. Beneran deh, swear!

Kalian tentu menyadari aku bukan orang yang mudah akrab dengan orang-orang yang tidak kuinginkan atau dengan kata lain mereka yang tak cocok denganku. Aku cenderung pemilih dan mengikuti kata hati dalam berteman maupun dekat dengan seseorang.

Sebagai orang yang cukup tahu kisah hidupku, aku tak malu mengatakan bahwa aku cenderung asosial dan membatasi diri untuk dekat dan terikat dengan orang-orang, aku cukup menyadari itu hingga BOOOOM, Tuhan menghadirkan kalian dalam hidupku, yang entah bagaimana, kalian seperti mengeroyokku untuk melihat dunia dari sudut pandang yang sama sekali berbeda. Mengajakku untuk tidak berdiam di sarangku lagi, menuntunku untuk belajar membuka diri pada oang-orang baru tanpa merasa dipaksa tapi karena memang aku yang memutuskan dan tetap merasa nyaman.

Mas, dan kalian Bu Bos Iyan Siti Royani, Ika Nur Widiautami dan Putri Herisma Ilhami Purnamasari terima kasih telah mengajarkanku banyak hal dalam tiga bulan terakhir. Usia perkenalan kita lebih dari itu sebenarnya (kecuali Mas) tapi pembelajaran yang kuterima sungguh lebih dari sekedar pertemanan tanpa arti. Kalian dengan gayanya masing-masing telah menuntunku untuk belajar tersenyum pada dunia yang ternyata tak sesuram yang selama ini kutempati. Terimakasih telah mengajarkan padaku bahwa tidak apa-apa membagi kisah hidup pada mereka yang mau mendengarkan, terimakasih juga telah menjadi bagian dari support system baru di hidupku. Semoga kita tetap berteman sampai kapanpun yeeee.

Pada masa sebelumnya, Tuhan memberikanku sesuatu yang kusebut “Paket Pembelajaran Loving My Self", pada masa itu Tuhan mendekatkan aku dengan orang-orang yang percaya pada kemampuan dan kelebihan dirinya sendiri dan mendekatkan aku pula dengan orang yang menerima semua kegajean, pemikiran tak biasa aku, serta hal-hal gila dalam otakku. Dengan adanya mereka aku belajar banyak untuk mempercayai dan mencintai diriku sendiri tanpa syarat, setelah sebelumnya, dengan berbagai kejadian dalam hidupku, membuatku merasa kecil dan kadang merasa tak berguna. Berkat orang-orang yang Tuhan kirimkan baik lewat dunia nyata dan maya, aku “menyembuhkan” hal itu dan bergerak dari tempatku beranjak sebelumnya. Jika sudah seperti ini, bagaimana bisa kita mengingkari kebesaranNya? Tuhan memang memberikan masalah, luka dan kesakitan tapi ada hal, proses dan orang-orang yang dia kirimkan untuk membantu kita pulih dan berdiri di atas kaki sendiri.

Kini, Tuhan mengirimkan kalian untuk memberikanku pembelajaran mengenai “Manusia sebagai Mahluk Sosial” sebagai manusia yang pernah dikecewakan dan ditinggalkan manusia lainnya ketika dalam posisi terendah dalam hidup, sulit untukku mempercayai dan memasukkan orang baru dalam lingkaran kehidupanku, tapi dengan kuasaNya, Tuhan mempertemukan aku dengan Mas dan kalian yang selalu peduli dengan orang lain, bersikap ramah pada semua orang, menjadi bagian dari suatu lingkaran kehidupan yang tak hanya berdiri sendiri tapi saling terikat dengan mahluk lainnya. Terutama Mas, yang dengan figurmu sebagai kesayangan sejuta umat, kamu seolah mempertontonkan sebuah film bertema kemasyarakatan yang sudah bertahun-tahun kutinggalkan. Katakanlah dengan dirimu sebagai lakon utama dalam film itu, aku memetik banyaaaaak sekalli pembelajaran yang tak pernah kulihat dari lingkungan terdekatku. Aku merasakan kebahagiaan yang Mas rasakan ketika membantu orang lain, aku menikmati setiap rekam jejak yang kau sampaikan padaku sebagai sebuah pesan bahwa kita adalah bagian dari satu hubungan kemasyarakatan yang semuanya akan berimbas pada kita juga. Terimakasih Mas, telah menyuguhkan pentas nyata kehidupan yang kerap akali kuabaikan, jujur saja aku telah lupa bagaimana caranya berteman dan membuka diri pada seseorang tanpa merasa takut. Entah itu takut dikhianati, dikecewakan atau bahakan ditinggalkan. Tapi dengan keluwesan Mas dan kalian, aku belajar untuk melangkah dan menapaki kembali satu fase kehidupan yang telah lama dengan tanpa sengaja kutinggalkan.

Kenapa aku menulis bahwa mas dan kalian adalah pembelajaran paket lengkap? Karena aku tidak hanya dikirim satu penuntun tapi sekaligus empat, dengan karakter yang berbeda, tetap menjdai dirinya sendiri dan tidak hanya satu pembelajaran yang kudapat.




Dari bu boss aku belajar secara langsung untuk berkata “TIDAK” pada hal-hal tertentu (Walaupun kadang masih susah, hahaha). Belajar menikamti kemlaasan diantara keruwetan. Belajar untuk semakin mengenal betapa bebalnya diriku, hahaha. Belajar untuk menyuarakan apa yang ada dalam hati dan pikiran jika ada kesempatan. Dia yang membawa dunia baru dalam hidupku.

Dari Teh Ika aku belajar untuk selalu luwes dengan siapapun berhadapan, (susah banget aslina), belajar sabar menghadapi sesuatu, belajar tersenyum walau ngabatin (ini aling gamapng ditiru sebenere, hahaha, belajar bertutur halus biar ngenakin semua orang, belajar untuk melihat contoh nyata sebuah ketidakegoisan.

Dari teh Mput aku belajar untuk ga telat makan, biar ndak sakit. Belajar untuk jangan terlalu serius nanggepin omongan orang, ntar BT deh, wkwkwkwk. Ndak ding, aku belajar untuk melihat sesuatu dari sudut sunyi bibir, belajar untuk  memuji orang disekitar jika mereka melakukan kebaikan sekecil apapun. (ini ge susah sih, da aku mah lebih berbakat byibyir, hahah).

You know lha yaaa, jika bersama kalian aku merasa nyaman, jadi mulutku mana bisa berenti nyerocos ga jelas macem keran bocor tak bersarang. Ini bukti nyata aling tua nggak bikin aku plaing bener kok. Bisa dilihat kan kenyataannya, aku paling ngaco diantara kelean semuah. Pasti pada setuhu sama poin ini, wakakkakaa.

Dari Mas selain yang sudah kujelaskan di atas, aku belajar bahwa tidak perlu sempurna untuk menjadi kesayangan sejuta umat, cukup bersikap lapang tanpa pamrih, maka dunia kan menyayangimu. Kamu mengajarkanku untuk tidak terburu-buru dalam menyikapi sesuatu, “alon- alon wato kelakon” tho Mas? Kita jauh berbeda dalam banyak hal, aku yang terlalu banyak bicara dan kamu yang ayem kalem dan irit bicara. Terimakasih telah mau mengenalku yang aneh ini, terimakasih telah memberi banyak pelajaran dalam masa perkenalan yang singkat ini. Semoga kita bis atetap berteman, jika kamu tak keberatan. Jikapun kamu keberatan, aku tetap menghaturkan jutaan terimakasih karena telah hadir dalam hidupku, sebagai salah satu penuntun jalanku menjadi pribadi yang lebih baik. Syukur-syukur sih ..... nggg ... ahsyudahlah .... if you know what i mean, Hehe.

Buat kelean yang meramaikan Lab. THP sehingga tidak hanya menjadi milikku sajah, hahaha. Terimakasih juga telah sudi berteman denganku yang, egois, keras kepala, ndablek, rese, bawel, sering ngobrol mesum, dan gaje, hehehe. Terimakasih telah mengajarkan banyak hal dalam waktu yang singkat ini, semoga kita tetap bisa berteman selamanya, walaupun yang satu bentar lagi jadi ibu-ibu, yang atu bentar lagi menyandang gelar Mrs, yang dua masih menanti jodoh, eh apa aku doang yang jungkir balik pengen kawin? Hahaha. Pokoke terimakasih buat kalian dan Tuhan yang telah mengirimkan kalian di hidupku. Berkat kalian, beberapa bulan ini aku lebih banyak bercerita tentang diriku, hidupku dan masalahku lebih banyak daripada yang sempat kuceritakan pada beberapa orang selama tujuh tahun terakhir. Karena kalian pulalah aku tambah gendats, makin bahagia, makin bawel dan makin gaje.

Sekali lagi terimakasih telah hadir dihidupku, menerimaku tanpa syarat walo seringkali bikin gemez kan?hehe. Terimakasih telah mengajarkanku banyak hal, terimakasih untuk telah ada sebagai bagian dari kehidupanku yang surem burem ga jelas. Kalian adalah pelangi setelah hujan, pemberi warna bagi gerimis yang basah, pemberi keindahan lukisan Sang Maha Kuasa yang beraneka warna namun tetap indah. I LOVE YOU ALL 💖💖💖💖💖💖💖.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalankan Wasiat Mamah

Catatan Kerinduan

Beginilah ....!