Mah, You Are Strong Woman!

 Mah, Kangeeeeeeeeeeeen. Banget!

Saya sudah menulis beberapa minggu lalu, bahwa aku akan mengatakan betapa hebatnya mamah. Saya punya mimpi, dunia harus tahu bagaimana baik dan kuatnya mamah. Dunia harus tahu, mamah sudah mendidikku dengan sangat baik sehingga mereka akan turut bangga padamu, Mah. 

Saya selalu merasa, terlebih di tahun-tahun terakhir hidupnya, mamah hanya hidup untuk aku. Segala perhatian, kasih sayang, pikiran dan waktunya dihabiskan untukku dan bersamaku. Mamah tidak banyak bersinggungan dengan orang, karena enggan ditanya seputar kehidupan pribadinya. Mamah menutup rapat privacynya dari dunia luar kecuali padaku. Mamah mengurus dan memanjakanku sepanjang hidupnya. Sepertinya sebagian orang mengenalku dengan label "anak mama", yang hingga usia kepala tiga masih suka diantar mamah kesana-sini, yang masih disiapkan ini itu, yang masih suka di telepon jika pulang terlambat, yang walaupun jarak rumah dan tempat kerja dekat selalu telepon tiap waktu, entah untuk sekadar bercerita, menanyakan kabar kucing, bertanya mau dibelikan apa, atau hanya sekadar minta dijemput. semesra itu saya dan mamah. Bonding kami terlalu kuat, sampai rasanya dunia runtuh ketika beliau berpulang. Dulu ada rasa risih dengan perlakuan mamah, tapi setelah mamah berpulang, saya menyadari bahwa saya menikmati moment-moment itu.

Ah iya, saya mau bicara hebatnya mamah kan?

Saya selalu merasa saya tidak akan pernah bisa sekuat mamah. Merantau ikut suami dan membesarkan anak dengan seseorang yang tidak bisa diandalkan. Menutup rapat kekurangan pasangan dari keluarga dan berjuang mati-matian agar kebutuhan hidup terpenuhi. Belajar potong rambut, merias pengantin hingga membuat kue dan bol dari tidak bisa sampai mahir. Belajar menjahit dari tidak bisa hingga mukena dan seprai buatannya masih bisa kupakai hingga sekarang. Mamah adalah pembelajar otodidak yang ulet dan saya harusnya bisa lebih dari beliau. Kegigihan mamah dalam belajar sesuatu yang baru di usia berapapun, adalah semangat yang perlu ditiru semua orang, iya kan? 

Banyak masa terburuk dalam hidupnya yang saya saksikan sejak kecil. Disalahkan ipar dan tidak dibela sampai menangis, keguguran 3x dan melahirkan 2x tapi bayi meninggal setelah lahir. Ya Alloh, betapa kuat mamah saya. Jika orang hanya mengalami satu kehilangan, mamah saya sampai 5x. Dan beliau tetap tangguh merawat saya dan menjalankan perannya tanpa kurang apapun. Duh, mah ... Betapa istimewanya engkau dalam menghadapi hal-hal sulit dihidupmu. Terlebih kehilangan anak yang engkau kandung. Mah... Terimakasih telah menjadi kuat.  Dengan pasangan yang tidak kooperatif, saya tidak tahu bagaimana mamah berjuang untuk dirinya. Karena saya masih terlalu kecil untuk mengerti bahwa mamah kehilangan dan butuh teman atau pendamping. Ah, maafkan Neng mah, tidak menjadi penopangmu saat engkau merasakan sedih yang dalam. Kehilangan orang tua, Kakek di tahun 2008 dan nenek 6 tahun kemudian, dengan perasaan berdosa karena jarang mengunjungi dan belum sempat membahagiakan. Saya sudah cukup besar ketika ini terjadi, tapi tidak cukup mengerti dan paham untuk mendampingi. belakangan, sebelum berpulang mamah kerap mengatakan mamah lelah. Mamah kerap menangis mengatakan rindu pada orang tuanya dan kami berpelukan, menangis bersama. Karena aku cukup lama menjadi satu-satunya cucu Engki dan Ibu (aku memanggil nenek dengan sebutan Ibu) yang sangat disayang. Aku cukup ingat bagaimana pintar dan cerewetnya Ibuku dan betapa humorisnya Engkiku. Hingga sakit, mengambil keceriaan mereka. Aku pun merindukan mereka dengan sangat. 

Aku selalu kagum dengan cara mamah menyimpan kisah pilunya sendiri. Di satu sisi (aku menyadari belakangan) ini berakibat buruk pada mental health nya tapi di sisi lain, mama sanggup menampakkan image yang tegar dan baik-baik saja di pandangan umum. Aku selalu kagum dengan cara berpikir mamah dalam menghadapi masalah yang bisa solutif tanpa mengorbankan orang lain. Aku nggak bisa kayak gitu. Aku selalu kagum pada kesabaran mamah  dalam menghadapi segala hal di hidupnya dan dalam menaghadapiku yang bebal ini. Terimakasih untuk pembelajaran hidupnya, Mah.

Semoga kelak, dunia tahu betapa kuatnya mamah dan betapa mamah telah mendidikku dengan sangat sangat sangat  baik, hingga kelak berguna bagi banyak orang. Semoga tak hanya semoga ya mah, bismillahirahmanirrahim. Semoga Mamah, Ibu dan Engki tenang disana dan semoag kelak ada rezeki untuk menghajikan kalian dan berbuat banyak hal atas nama kalian. Mohon bantuan doa dari semuanya ya.

AL fatihah untuk Mamah, Ibu dan Kakek saya.

Terimakasih.


Note : setiap kali menulis di blog ini, selalu berderai air mata. entah karena rindu, entah karena teringat betapa istimewanya mamah dan betapa beruntungnya aku mendapatkan ibu seperti beliau. Karenanya saya hanya sanggup menulis seminggu sekali. Untuk menyimpan memori tentang mamah dan mengukir perjalanan saya selepas kepergian mamah.

Komentar

  1. Masya Allah, mba nulisnya pakai hati, hingga pesannya pun nyampai sekali ke hati pembacanya juga. Kenangan terindah tentang mamah, engki dan ibu. Lahumul fatihah teruntuk beliau semua ❤

    BalasHapus
  2. Al Fatihah untuk Mamah, Ibu dan Kakeknya ya Mbak. Betapa orang-orang baik akan dikenang oleh yang tersayang. Insya Allah mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Semoga Mbak juga selalu kuat dan semangat, seperti Mamahnya yaa

    BalasHapus
  3. Ikut meweekk aku mbaaa
    MasyaALLAH, luar biasa ya jasa orang tua kita
    aku juga kerap nangis malam-malam kalau teringat kebaikan almarhumah ibundaku.
    Kangen bangettt

    BalasHapus
  4. sama mbak tiap kali nulis tentang mama selalu nggak kuat nahan air mata, yah walaupun aku nakal suka bandel tapi kasih sayangnya nggak pernah putus dan iri untuk kita

    BalasHapus
  5. masya Allah, rasa sayang Mbak Vy terhadap almarhumah selalu terpancar dari semua tulisannya. Al Fatihah....

    BalasHapus
  6. Gapapa Mba, nulis sebagai salah satu pelepasan emosi. Semangat terus Mbak Vy! Doakan terus Mamah Aaamin

    BalasHapus
  7. Laily Fitriani11 Mar 2022, 11.58.00

    Masya Allah, betapa kuatnya seorang Mamah ya Mbak? semoga kita selalu bisa mengikuti ketegaran beliau. Anyway, setiap kali membaca tentang Mama, selalu saya terharu dan menangis. Lahmul Fatihah buat beliau bertiga Mbak.

    BalasHapus
  8. MasyaAllah kisahnya menyentuh sekali Mbak. Yuk semangat yuk Mbak, tersenyumlah meski itu pahit, Mbak Vy punya ibu yang hebat, harus bangga.

    InsyaAllah husnul khatimah, berbahagialah saat Ibu berpulang dalam keadaan taat. Sejatinya menangismu hanya menangisi kehilanganmu. Sudah saatnya untuk bangkit, Ibu selalu bahagia saat mendapatkan doa darimu. Peluk beliau dengan do'amu seperti kamu memeluk raganya. Berjuang untuk tak lagi menangis ya Cantiiik.

    BalasHapus
  9. Al fatihah untuk mamahnya kak Vy. InsyaAllah teladannya menempel lekat di Kak Vy nih :) Semangat terus kak Vy

    BalasHapus
  10. Dari tulisan ini, semoga aku bisa menjadi mamah yang baik untuk anak-anak. Selalu dirindukan anak anak, Al Fatihah untuk mamah kak Vy ya

    BalasHapus
  11. Masyaallah cerita yang mengharukan. Ikut bangga dan srdih berpulangnya mamah kaka ya. Mamah adalah role model seorang anak sebelum kita mencontoh yang lain. Husnul khotimah buat almarhum. Aamiin.

    BalasHapus
  12. Al Fatihah buat mamanya mbak
    Pasti mama akan bangga dengan mbak
    Semoga mbak bisa juga sekuat mamanya

    BalasHapus
  13. Al- Fatihah buat mamanya mba, semoga khusnul khotimah dan diberi t4 terbaik disisiNya. Aamiin

    BalasHapus
  14. Al Fatihah untuk Mamanya Mbak Vy. Semoga kenangan indah bersama beliau bisa menjadi kekuatan di saat Mbak Vy sedang merasa rindu.

    BalasHapus
  15. Alfatihah juga untuk mamaku yang saat artikel ini ditulis adalah saat dia berjuang melahirkanku puluhan tahun lalu ..

    BalasHapus
  16. MasyaAllah, doa terbaik untuk mamah semoga husnul khotimah, al fatihah

    BalasHapus
  17. Mbak yang kuat ya. Teruslah menulis untuk melegakan hati seperti ini. Bagi mama Mbak, Mbak adalah sosok penguat itu. Mbaklah menurut saya yang membuat mama Mbak menjadi sosok yang lebih kuat di balik banyaknya kesulitan yang beliau alami. Alfatihah untuk orang2 yang Mbak sayangi.

    BalasHapus
  18. Terbayang betapa rindunya sama mamah ya, aku ngga kuat kalau sudah bicara tentang perempuan yang disebut mamah, ibu, bunda, one, ibuk, mimi aahhh ngga kuat, meski ibuku masih ada namun sudah renta tetap saja aku cengeng juga. Semoga sekarang sedang tersenyum bahagia yaa di sana, aamiin.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalankan Wasiat Mamah

Catatan Kerinduan

Beginilah ....!