Perjalanan Melepaskan Part 1

Selasa, 19 Oktober 2021 saya kehilangan jiwa saya. Mama dipanggil olehNya pada pukul 14.40. Hingga saat ini, saya masih berjuang untuk melanjutkan hidup tanpa kehadirannya. Sebagai anak tunggal yang apa-apa diurus mama dan selama hampir 32 tahun jaraaang bgt berjauhan, bisa dibayangkan betapa kehilangannya saya ini. 

Sudah hampir tiga minggu berlalu, tapi saya menjalani hidup masih dengan perasaan ngambang, merasa saya hanya harus melanjutkan hidup tanpa tahu lagi alasannya apa. Kondisi mental saya naik turun tanpa saya pahami alasannya. Saya sedang tidak mengenal diri dan tubuh saya sendiri. 

Hari-hari kadang terasa berjalan amat berat, karenanya saya memutuskan untuk menjadikan pengalaman saya menjadi sebuah catatan perjalanan melalui media blog ini. Saya paham saya tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan, tapi ini tidak mudah bagi saya, keadaan ini diperparah dengan kenyataan selepas mamah pergi saya benar-benar harus menjalani hidup sendirian. Hal itu membuat hidup terasa lebih berat. Terimakasih Tuhan telah mengirimkan teman-teman dan lingkungan yang baik, tapi toh mereka punya kehidupan sendiri juga yang aku tak bisa selalu merepotkan mereka. 

Entah sampai kapan aku akan berhadapan dengan situasi yang menyedihkan ini. Tapi saat ini, saya menyediakan ruang bagu hati, diri, jiwa dan tubuh syaa untuk sepenuhnya meresapi pengalaman yang paling tidak mengenakkan ini. Agar saya, pada saatnya kelak, memaknai ini sebagai proses penerimaan dengan utuh. 

Semoga saya bisa meneruskan berkisah tentang proses ini, bukan untuk memamerkan kesedihan. Tetapi sebagai catatan perjalanan dan pengingat, agar semoga saatnya kelak, aku bisa berdiri tegak dengan kaki sendiri dan menatap masa sekarang sebagai sebuah titik balik. Semoga tak hanya semoga.

Komentar

  1. Turut berduka atas berpulangnya ibunda, semoga almarhumah diberi tempat terindah disisiNya. Tetap semangat mbak say.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya rabbal alamin makasih ya mbak

      Hapus
  2. Semoga Mba dan keluarga tetap diberikan kesabaran.. 😭😭😭

    BalasHapus
  3. Dibalik kesedihan yang hadir di diri, akan ada kebahagiaan menanti di masa depan, mbak. Kehilangan memang butuh waktu cukup lama untuk sembuh. Menurut ilmu psikologi kedukaan, untuk sembuh dari duka kehilangan membutuhkan waktu minimal 3 bulan. Namun, semua pasti bisa mba lewati. Terus kuat dan sabar yaa.

    BalasHapus
  4. Al fatihah utk ibunda. Yang sabar ya mbak. Ibunda pasti berharap putrinya bahagia, dan makin shaliha. Peluk

    BalasHapus
  5. semangat kak, saya juga punya pengalaman yang sama, ayah saya yang dipanggil Tuhan. mungkin Tuhan ingin kita menjadi manusia kuat kak.

    BalasHapus
  6. al fatihah untuk ibunda. yang sabar ya mbak. Insya Allah ibunda selalu berharap putrinya bahagia menjalani hidupnya. peluk

    BalasHapus
  7. Turut berduka cita mbak....Saya juga merasakan yg mbak rasakan saat ditinggal Bapak 3 tahun yang lalu. Sekarang pun masih selalu meneteskan air mata setiap kali ingat beliau, namun sudah jauh lebih bisa ikhlas dibandingkan dulu. Semangat Mbak, terus berdoa dan berserah. Pasti bisa kita lalui.

    BalasHapus
  8. Turut berduka cita ya mbak atas berpulangnya mama tercinta. Semoga beliau diterima semua amal ibadahnya. Mba juga cepat ceria lagi, mama mba pasti pengen anak kesayangannya hidup baik dan bahagia. Salam semangat ❤❤❤

    BalasHapus
  9. masya allah mbak Avy semoga mama disana mendapatkan tempat terbaik ya, gakpapa sedih mbak wajar kok. setelahuitu yuk semangat yuks agar mama senang melihat mbak jadi bersemangat lagi pasti itu harapan mama ingin melihat mbak avy menjadi pribadi yg tangguh

    BalasHapus
  10. Harus tetap kuat walau bagaimanapun keadannya, hidup terus berjalan, yang lalu kita doakan dan dijadikan pelajaran kak, siapa tau akan ada hikmah indah nantinya

    BalasHapus
  11. Al Fatihah untuk bundanya ya mba dan semoga Allah menguatkan Mba selalu, aamiin

    BalasHapus
  12. turut belasungkawa mba. sebuah taqdir yang pastinya berat menjalaninya. saya yakin mba bisa tegar dalam prosesnya... ini menjadi pengingat juga buat saya ....

    BalasHapus
  13. menulis itu menyembuhkan ya mbak

    BalasHapus
  14. Insya Allah, Mbak akan dapat melaluinya dengan baik. *pelukvirtual

    BalasHapus
  15. Turut berduka Kak atas berpulangnya ibunda tercinta, semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisiNya. Tabah ya Kak :')

    BalasHapus

  16. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيِرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

    BalasHapus
  17. Turut berduka cita atas berpulangnya ibu kakak yang tercinta. Semoga beliau disayang dan diterima di sisi-Nya. Mungkin agak berat untuk mulai melangkah saat ini karena kepergian yang orang yang dicintai, tapi aku yakin kakak pasti bisa. 💕

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalankan Wasiat Mamah

Catatan Kerinduan

Beginilah ....!