Kembali Ke Titik Nol

 Seiring berjalannya waktu, beberapa minggu kemarin saya merasa sudah semakin pulih dan sanggup menapaki hidup baru. Tapi entah kenapa, minggu lalu bahkan sampai saat ini, saya merasa kembali ke titik nol. Titik dimana saya pertama kali kehilangan Mama. Bangun tidur dengan badan terasa remuk, sulit tidur, nangis berkali-kali dalam sehari, merasa tidak berguna dan semacamnya.


Hal-hal tersebut sebelumnya sudah berhasil saya atasi. kesulitan tidur saya atasi dengan yoga dan kemarin hal tersebut entah kenapa tidak lagi terlalu berpengaruh. Saya tetap tidur menjelang tengah malam dan terbangun dalam keadaan badan terasa remuk. saya berusaha beraktivitas senormal mungkin, bahkan menambah aktivitas, berusaha keluar dan berjalan-jalan. Tapi entah kenapa kali ini pun tidak berhasil. Beberapa saran dari psikolog saya seperti art therapy, thought mindfullness dan Worry Self Monitoring entah kenapa tidak lagi membantu saya. Padahal sebelumnya saya terbantu dengan metode-metode itu. Saya kembali banyak menangis, merindukan Mamah lebih dari sebelumnya.


Selasa dan Rabu minggu lalu merupakan waktu terburuk saya, semua aktivitas saya kerjakan sambil menangis. Tidak, saya tidak diam, tapi segalanya terasa menyesakkan. Aku membutuhkan mama. Aku merindukan, sangat sangat merindukan Mama. Dan kesendirian ini terasa lebih menyakitkan daripada sebelumnya. AKu kembali ke titik tidak tahu harus apa dan bagaimana. Aku rapuh!


Kamis, aku sibuk mempersiapkan 100 hari kepergian Mamah, baru kali ini setelah sekian lama aku bisa tidur lelap dan sebelum pukul 22.00. Tapi keesokan harinya, suasana hati tetap buruk, saya masih banyak menangis. Saya melakukan beberapa kegiatan yang biasanya membuat saya menjadi normal dan stabil. Saya menangis parah, hanya lelah yang saya dapatkan. Saya ke makam mamah, hanya kerinduan yang semamin memuncak. Saya membereskan dan mengubah letak isi kamar, hanya kelelahan yang didapat. Padahal hal-hal tadi biasanya mampu menetralkan hati dan perasaan saya yang muram dan tak menentu.


Aku tahu aku tidak bisa begini selamanya, aku harus bangkit dan menata hidup. Aku harus membuat dunia tahu, baiknya mamah aku sekalipun mamah sudah tak ada lagi di dunia ini. Sejak kepergian Mamah, saya tahu waktu saya dengan beliau sudah habis dan saya tak pernah meminta beliau untuk hadir lagi, karena beliau telah menemui takdir penghabisannya. Tapi minggu kemarin, saya ingin mamah ada dan menemani saya kembali. Saya rindu Mamah. Saya kangeeeeeeeeen Mamah. Tolong saya!

Komentar

  1. Terus berdoa dan berpasrah kepada Allah ya Mba, sebab Allah Maha Pengatur dan Maha Tahu apa yang terbaik buat Mba dan Mamah.
    Tetap konsultasikan dengan psikolog dengan perubahan mood Mba belakangan ini, barangkali ada pemicunya, dan semoga ada jalan keluarnya.

    BalasHapus
  2. Semangat ya Mbak. Berdoa yuk. Kita ga boleh sedih terus.

    BalasHapus
  3. Turut berduka sedalam-dalamnya mbak, kehilangan memang bagian terburuk dari kehidupan. Semoga almarhumah ditempatkan di tempat terbaik, aamiin.

    BalasHapus
  4. Semoga lekas pulih, mulai dari nol lagi itu nggak apa-apa asal jgn nyerah

    BalasHapus
  5. Semua hanya tentang waktu, Mba. Kita semua pasti akan merasakan kehilangan yang sama seperti Mba. Biarlah waktu yang menyembuhkan luka itu, dan Mba perlahan-lahan akan kembali bangkit seperti sebelumnya.

    BalasHapus
  6. Saat rindu coba tulis, saat sedih coba tulis, setelah itu mbak simpan. Saat lagi lapang, mbak tulis juga. Saat secuil ada perasaan bisa melepaskan mbak tulis juga. Sapa tahu dg cara ini bisa menjadi healing. Smga berhasil mbak... sesuatu yg terus dipegang akan menjadi beban.

    BalasHapus
  7. turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga mbak diberikan lingkungan yang sehat dan memberikan positive vibe, tetap berusaha untuk selalu semangat...

    BalasHapus
  8. Turut berduka cita ya mba. Aku gabisa berkata apa-apa buat menyemangati, tapi semoga cepat tersenyum kembali :))

    BalasHapus
  9. Tetap semangat ya mbak. Kita tidak akan pernah lepas dari episode kehilangan dalam hidup. Akan selalu ada episode di mana kita harus merelakan kepergian orang yang dicintai dalam hidup kita.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjalankan Wasiat Mamah

Catatan Kerinduan

Beginilah ....!